Latest Post


Tegassumbar - Masyarakat geger usai adanya penemuan seorang pria dalam keadaan meninggal di sebuah rumah beralamat di Komplek Mega Permai 1, Tahap 1 Blok E No.09, Kelurahan Padang Sarai, Kecamatan Koto Tangah pada 28, Oktober 2025 Pukul 06.30 WIB.

Diketahui korban berinisial ZN (47) keseharian bekerja sebagai karyawan swasta. Berdasarkan informasi yang diperoleh oleh media tegassumbar.com belum diketahui penyebab kematian pria tersebut.

Usai penemuan, warga melaporkan kejadian kepada pihak kepolisian. Tak lama, Pesonil Polsek Koto Tangah tiba dilokasi dan melakukan olah TKP.

"iya benar, kami menerima laporan dari warga terkait adanya penemuan jasad pria di sebuah perumahan di Koto Tangah, tim kami langsung mendatangi lokasi dan melakukan olah TKP," jelas Aipda Jumiardi.

Ia menyampaikan, jenazah langsung di bawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk melakukan autopsi atas kematian tersebut. Namun, kakak korban Yuni menyampaikan bahwa pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi dan ikhlas menerima kematian sang adik tanpa adanya tuntutan.

"pihak keluarga tidak mengizinkan untuk dilakukan autopsi dan menerima ikhlas kematian sang adik," sambung Aipda Jumiardi.

Saat ini jenazah korban sudah diserahkan ke pihak keluarga yang kemudian dibawa ke Kabupaten Pesisir Selatan untuk dimakamkan.(FA)


Tegassumbar - Insiden kebakaran kembali terjadi di Kota Bukittinggi, tepatnya di kawasan Tangah Jua (Belakang Ruko Ms Glow), Kecamatan Aur Birugo Tigo Baleh. Diketahui kebakaran terjadi siang ini sekitar pukul 11.00 WIB (28/10).Berdasarkan keterangan awal sedikitnya ada sembilan unit rumah hangus terbakar dalam insiden tersebut. 

Namun, hingga kini belum dipastikan penyebab terjadinya kebakaran. Usai menerima laporan dari warga setempat, Petugas Pemadam Kebakaran Bukittinggi langsung menuju  lokasi dengan lima unit mobil pemadam kebakaran untuk menjinakkan si jago merah.

Kondisi di lokasi kejadian, sempat keos. Sejumlah warga mengalami shock bahkan pingsan saat melihat rumah mereka hangus terbakar.

Beberapa korban langsung mendapat penanganan dari petugas medis di dalam ambulans milik PMI Kota Bukittinggi yang siaga di tempat kejadian.

Hingga kini, belum ada laporan korban jiwa akibat insiden tersebut, namun total kerugian diperkirakan ratusan juta rupiah. 

Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran tersebut.(FA)


Tegassumbar - Polresta Bukittinggi terus mengusut tuntas kasus pembuangan bayi di Kawasan Ngarai Sianok, Kelurahan Bukit Cangang, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat.

Potongan tubuh bayi dari pinggang sampai kaki ditemukan warga pada Sabtu pagi. Pelaku (IC) yang saat ini berusia 21 tahun mengungkapkan bahwa pacarnya tidak mengetahui ia hamil.

Plt Kasat Reskrim Polresta Bukittinggi, Kompol Anidar menjelaskan bahwa pihaknya masih melakukan pendalaman terhadap kasus ini. Ia juga menyampaikan, berdasarkan hasil investigasi oleh pihaknya dengan terduga (IC) belum diketahui pasti ayah dari bayi tersebut.

"Hasil investigasi, pelaku tidak ingat wajah dan tempat tinggal ayah dari anaknya," jelas Kompol Anidar

Pada kesempatan tersebut, ia juga menegaskan bahwa pelaku mengaku kehamilannya tidak diketahui oleh sang pacar. "Malah waktu dia hamil, pacarnya tidak tahu," lanjutnya.

Kompol Anidar mengatakan,  pihaknya masih mendalami kasus pembuangan bayi ini. Jasad bayi masih berada di ruangan jenazah RSAM Bukittinggi sampai saat ini, jelas Anidar.

"Perkembangannya, bayi masih kita titipkan di ruangan jenazah RSAM Bukittinggi," tuturnya

Ia juga menyampaikan sampai saat ini, pihak kepolisian belum menemukan potongan tubuh bayi yang hilang.(FA)


Tegassumbar - Kabar duka datang dari Jorong Lubuk Rasam, Nagari Surian, Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Solok pada 27 Oktober 2025. Jasad seorang guru di daerah tersebut terpaksa digotong oleh masyarakat karena akses jalan yang tak bisa dilalui kendaraan, ironis jalan yang tak pernah tersentuh aspal itu merupakan jalan utama warga di kejorongan tersebut menuju pusat nagari atau daerah lain.

Berdasarkan keterangan yang beredar, saat musim hujan jalan berubah menjadi kubangan lumpur. Sementara saat musim  panas, jalan dipenuhi debu tebal yang mengganggu kenyamanan warga sehingga membuat kondisi jalan berat untuk dilalui terutama bagi anak-anak yang berjalan kaki ke sekolah.

Akses jalan ini terasa sulit bagi masyarakat setempat saat harus menandu jenazah seorang guru, karna kendaraan tidak bisa lewat di Jorong Lubuk Rasam.

Pada kesempatan yang sama, Ketua PGRI Ranting Pantai Cermin, Fadri Suryadi  sebagai pimpinan rombongan pengantar jenazah mengungkapkan perjuangan penuh haru tersebut.

"kami terpaksa menandu jenazah dengan tandu kayu secara bergantian. Jalan becek dan licin membuat kendaraan tidak bisa menempuh. Kasihan masyarakat sini, apalagi anak-anak yang tiap hari melalui jalan ini menuju ke sekolah," jelasnya dengan nada hiba.

Fadri bersama rekan lainnya berharap pemerintah daerah memberikan perhatian prioritas untuk akses jalan tersebut. " bertahun lamanya jalan ini tidak pernah diperbaiki. Warga kesulitan mengangkut hasil tani, anak-anak pun sulit pergi ke sekolah," sambungnya.

Usnima, Sekretaris PGRI Ranting Pantai Cermin sekaligus guru di MTsN 5 Solok Surian ikut menyampaikan keprihatinannya. " banyak siswa kami yang berasal dari Lubuk Rasam, karna akses yang sulit mereka terpaksa kos di Surian meskipun jaraknya hanya 6 kilometer. Kami berharap pemerintah daerah dan DPRD Kabupaten secepatnya memberikan solusi terkait penderitaan warga disini," tegasnya

Diketahui, Jorong Lubuk Rasam dihuni oleh 78 kepala keluarga yang mata pencariannya mayoritas pada sektor pertanian dan perkebunan. Warga mengungkapan tanpa adanya akses jalan layak, sulit ekonomi mereka bisa tumbuh. 

" kami hanya ingin jalan aspal agar anak-anak bisa sekolah dengan aman dan hasil kebun bisa dibawa keluar tanpa susah payah,"  ujar seorang warga.(FA)


Tegassumbar - Kabar perselingkuhan mencuat dari Kantor Pemerintahan Nagari Tanjung, Kecamatan Sungayang. Publik dikejutkan dengan adanya dugaan hubungan terlarang yang melibatkan seorang oknum perangkat nagari yang berinisial LP menjabat sebagai Kaur Keuangan dengan seorang pria berinisial A merupakan pengusaha toko kelontong setempat yang diketahui telah beristri.

Isu ini viral setelah beredarnya tangkapan layar percakapan mereka yg mesra di kalangan masyarakat. Dalam pesan yang beredar, terlihat adanya sapaan penuh keintiman serta pembahasan terkait rencana pertemuan mereka di luar daerah. Meskipun kebenaran itu belum bisa dipastikan, namun publik resah dan tidak senang terkait dugaan kasus tersebut.

"ini bukan sekadar gosip rumah tangga, kami malu karena menyangkut nama baik pemerintahan nagari," tegas seorang warga dengan nada kesal.

Berdasarkan informasi yang beredar, dugaan perselingkuhan pertama kali diketahui setelah suami LP berinisal H curiga oleh gelegat sang istri yang berubah. Ia dikabarkan sempat menghubungi A untuk meminta penjelasan. Tak lama kemudian, tangkapan layar percakapan mereka beredar luas sehingga membuat kondisi semakin memanas. Perbincangan wargapun semakin meluas bak api disiram bensin. Beberapa warga mengaku telah lama memperhatikan gerak gerik keduanya di luar jam kerja, namun baru kini kenyataannya terbuka.

"Kasus ini tidak hanya menyangkut nama baik pribadi, tetapi juga merusak kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah nagari. Terlebih lagi LP menjabat sebagai bendahara posisi strategis yang menuntut integritas. Karena itu  banyak pihak yang menilai perilaku moral seorang aparatur berbanding lurus dengan tanggungjawab jabatannya.

"Kalau perilaku moral pejabatnya saja dipertanyakan, lantas bagaimana rakyat mau percaya atas integritas kerjanya?" sindir seorang masyarakat Tanjung.

Saat ini masyarakat meminta Wali Nagari Tanjung, Amri untuk mengungkap dengan transparan dan tegas kasus ini. Masyarakat khawatir adanya upaya menutupi kasus demi menjaga marwah internal nagari.

"kami minta kasus ini dibuka ke publik. Jangan sampai ada perlindungan kepada pihak terduga. Bila terbukti harus dikenakan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku," tegas seorang ninik mamak setempat.

Menyikapi kasus yang beredar viral, Wali Nagari Tanjung Ridwan Amri mengaku baru mengetahui kabar tersebut dari awak media. Ia menyatakan akan menyelidiki kebenaran dugaan ini sebelum mengambil langkah tegas.

Sebagai warga menilai respon Walinagari terlalu normatif dan tidak tanggap. Ada nya dugaan bahwa pihak nagari berupaya meredam informasi agar tidak beredar luas. Sehingga muncul kesan ada " politik diam" dalam menangani permasalahan moral ini.


Tegassumbar - Warga Desa Sungai Pinang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Riau digegerkan oleh penemuan bayi laki-laki di kantong plastik merah dalam keadaan sudah tidak bernyawa pada Senin (27/10/ 25). 

Bayi malang itu diduga baru saja dilahirkan sebelum dibuang oleh orang tuanya. AKP Aulia Rahman selaku Kapolsek Tambang membenarkan peristiwa tersebut. Ia menyampaikan jasad bayi itu pertama kali ditemukan oleh warga sekitar bernama Yeni.

"Benar, telah ada penemuan bayi laki-laki dalam keadaan meninggal dibuang oleh orang tuanya," jelas Aulia. Berdasarkan keterangan yang beredar, Yeni melihat seekor anjing menggigit kantong plastik merah di pinggir jalan. Karena curiga, ia mencoba melihat isi kantong plastik dan terkejut ada jasad bayi laki-laki di dalam nya dengan luka dibadan karna bekas gigitan anjing.

"setelah melihat kejadian, Yeni segera melapor kepada ketua RT setempat, kemudian dinaikkan ke Polsek Tambang," sambung Aulia.

Usai menerima laporan, pihak kepolisian langsung datang ke tempat kejadian dan melakukan olah TKP. Jasad bayi tersebut kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau untuk dilakukan visum et repertum. Pada kesempatan itu, Aulia juga menegaskan bahwa pihaknya akan terus mengungkap kasus ini, identitas orang tua korban dan motif dibalik pembuangan bayi tersebut.

"saat ini kami masih melakukan penyelidikan. Kami berharap masyarakat dapat bekerjasama dan segera melapor jika mengetahui pelaku pembuangan bayi itu," jelasnya. 

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.